Saturday, April 19, 2014

Waspada Penyakit darah Tinggi ( Hipertensi )

Jika Anda sering mengalami sakit kepala, kepala terasa berat, atau kadang-kadang disertai dengan jantung berdebar-debar dan rasa mual, ada baiknya Anda segera memeriksa tekanan darah. Barangkali keluhan itu bersumber dari penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Belakangan ini kasus hipertensi semakin menjamur di masyarakat. Namun banyak orang tidak menyadarinya karena gejala yang terasa tidak begitu mengganggu aktivitas. Mereka baru tergerak untuk memeriksakan diri ke dokter setelah merasakan keluhan yang semakin berat.
Seseorang dikatakan mengalami hipertensi ketika kondisi tekanan darahnya di atas normal. Tekanan darah diukur dengan alat yang dinamakan tensimeter. Pengukuran dilakukan pada dua
sisi. Pertama, tekanan yang terjadi pada bagian dalam pembuluh darah arteri saat jantung berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh. Tekanan ini disebut tekanan atas atau sistolik. Kedua, tekanan yang terjadi pada bagian dalam dinding pembuluh darah arteri pada saat jantung beristirahat (relaksasi) sebelum kem bali berkontraksi. Tekanan yang terjadi saat jantungberistirahat disebut tekanan diastolik atau
tekanan bawah.
Angka normal tekanan darah adalah 120/80 mmHg (dalam satuan millimeter air raksa). Angka di depan atau 120 menunjukkan tekanan sistolik dan angka di belakang atau 80 menunjukkan tekanan diastolik. Tekanan yang melebihi angka normal menunjukkan kecenderungan hipertensi.
Secara klinis derajat hipertensi dikelompokkan dalam beberapa tingkatan.
  • Hipertensi yang sudah berlangsung bertahuntahun namun tidak terdiagnosa dan tidak pula dikontrol lantaran jarang memeriksa tekanan darah, bisa mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh yang lain. Komplikasi penyakit akibat hipertensi antara lain: Gagal jantung (heart failure). Hipertensi menyebabkan jaringan ikat pada organ jantung bertambah banyak dan membuat ukuran jantung membesar, akibatnya jantung kesulitan memompakan darah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan tubuh.
  • Kerusakan pembuluh darah. Tekanan darah yang tinggi terus menerus mengakibatkan dinding menjadi kasar dan menebal. Lama kelamaan menyempit dan darah tidak dapat melaluinya dengan lancar. Ditambah lagi penyempitan pembuluh sering disertai dengan kecenderungan terjadinya trombosis (pembekuan darah) yang dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat total. Sel-sel tubuh yang mendapatkan pasokan makanan dari pembuluh darah ini akan mati. Bila sumbatan terjadi pada pembuluh darah menuju otak, pasien akan mengalami stroke. Jika terjadi pada pembuluh darah jantung, terjadi serangan jantung. Andai pembuluh darah menuju alat vital yang tersumbat, pasien mengalami impotensi. Dan bila penyumbatan terjadi pada pembuluh darah menuju mata, daya penglihatan yang bakal terganggu. Seandainya pembuluh darah ginjal yang tersumbat, pasien akan mengalami gangguan fungsi ginjal.
  • Hipertensi yang tidak terkontrol juga mempengaruhi kemampuan berpikir, mengingat, dan belajar. Penurunan kemampuan kognitif dan dimensia termasuk hal yang sering terjadi pada penderita hipertensi.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh hipertensi terjadi perlahan-lahan sampai pada satu titik bisa memicu
kematian. Meninggal akibat serangan jantung mendadak dan lumpuh karena stroke merupakan dampak komplikasi hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik. Karena profilnya yang merusak tubuh dan memicu kematian secara diam-diam, hipertensi mendapat julukan “the silent killer”.

Kolesterol si biang keladi

Penyakit darah tinggi berhubungan erat dengan kondisi pembuluh darah. Normalnya dinding pembuluh darah bersifat fleksibel dan lentur. Karena pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat, dinding pembuluh darah menjadi kaku dan ruang dalam pembuluh darah menyempit. Hal ini menyebabkan aliran darah dalam pembuluh darah tidak lancar sehingga tekanan dalam pembuluh darah menjadi tinggi. Semakin kaku dan sempit pembuluh darah, semakin tinggi pula tekanan dalam pembuluh darah.
Mengapa dinding pembuluh darah bisa kaku dan menyempit ? Biang keladinya adalah kadar kolesterol darah yang tinggi. Kolesterol adalah salah satu jenis lemak yang dibuat pada organ hati dan ditemukan pada
makanan hewani. Sebetulnya tubuh manusia memerlukan kolesterol untuk membangun dinding sel, melindungi jaringan saraf, dan membuat hormon. Kolesterol terbagi ke dalam dua tipe, yaitu High Density Lipoprotein (HDL) atau biasa disebut kolesterol baik dan Low Density Lipoprotein (LDL) yang biasa disebut kolesterol jahat. LDL terbentuk dari proses metabolisme kolesterol oleh badan sel menjadi sesuatu yang dinamakan kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi menyebabkan terbentuknya plak (plaque) yang dapat menyumbat atau memperkecil diameter pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi kaku dan menyempit. Inilah yang membuat aliran darah terhambat dan tekanan dalam pembuluh darah meninggi. Kolesterol darah yang tinggi disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan makanan yang mengandung lemak jenuh (saturated fat) seperti: mentega, cake, biskuit, dan fast food.
Selain kolesterol tinggi ada sejumlah faktor risiko yang dapat mengundang penyakit darah tinggi :
  • Keturunan.
  • Usia.
  • Banyak mengonsumsi garam.
  • Kegemukan.
  • Sering stres.
  • Sering mengonsumi kafein dan alkohol.
  • Kurang berolahraga
Pengobatan hipertensi berbeda dengan penanganan penyakit lain. Sifatnya terus menerus seumur hidup, karena hipertensi bersifat menetap. Sekali penyakit ini hinggap, selamanya akan melekat di tubuh. Maka dari
sudut pandang medis tak ada kata sembuh, yang ada hanyalah istilah ‘tekanan darah terkontrol’ untuk meminimalkan segala risiko yang mungkin terjadi. Pengobatan dilakukan bukan untuk menyembuhkan hipertensi, tetapi lebih ditujukan untuk menurunkan angka kematian dan risiko komplikasi akibat
hipertensi.

Langkah kongkret

Seseorang yang sudah terlanjur terkena hipertensi atau belum terkena namun berisiko mengidap hipertensi sangat disarankan untuk mengubah pola hidup. Langkah kongkret yang bisa dilakukan antara lain:
  • Perbaiki pola makan dengan menghindari makanan-makanan yang dapat memicu kenaikan kadar kolesterol darah dan membatasi penggunaan garam dalam makanan. Garam menimbulkan rasa haus dan merangsang terjadinya peningkatan volume air di dalam pembuluh darah. Kondisi ini membuat tekanan di pembuluh darah meningkat.
  • Perbanyak gerak dan lakukan olahraga secara rutin dan teratur.
  • Biasakan diri untuk berpikir positif sehingga tidak mudah terkena stres.
  • Konsumsilah food supplement yang membantu menormalkan tekanan darah dan menyehatkan pembuluh darah, seperti : 
Demikian ulasan tentang penyakit darah tinggi atau hipertensi.
Terima kasih sudah berkunjung di blog saya.

Baca juga :

No comments:

Post a Comment