Thursday, April 10, 2014

Mencegah Pengapuran Sendi, Osteoarthritis

pengapuran sendi, osteoarthritis, sakit sendi, nyeri sendi
Dunia kedokteran mengenal beragam jenis penyakit persendian.
Kasus yang paling sering ditemui adalah jenis osteoarthritis.
Masyarakat awam mengenalnya dengan istilah pengapuran sendi.
Penyakit ini juga sering disebut degeneratif osteoarthritis. Bila tidak ditangani dengan baik, osteoarthritis biasa menimbulkanketerbatasan gerak sendi yang berujung pada penurunan kualitas hidup. Mari kenali osteoarthritis lebih jauh agar kita bisa melakukan antisipasi sebelum penyakit ini membuahkan “petaka”.
Osteoarthritis merupakan salah satu jenis radang sendi yang disebabkan oleh penghancuran dan kehilangan tulang rawan di persendian. Tulang rawan ini berfungsi sebagai bantalan sendi yang menjaga agar dua tulang yang bertemu di persendian tidak saling bergesekan. Yang biasa terserang osteoarthritis adalah sendi yang digunakan untuk penopang tubuh, seperti panggul, tulang belakang, dan lutut. Selain itu sendi tangan dan kaki juga bisa terkena.

Tua Muda Bisa Terkena
Kebanyakan osteoarthritis tidak diketahui penyebabnya, namun ada juga yang muncul karena adanya trauma pada persendian yang mengakibatkan kerusakan pada tulang rawan. Yang jelas, kejadian osteoarthritis semakin sering ditemukan seiring dengan pertambahan usia, walau tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi pada kaum muda. Sebelum usia 45 tahun, osteoarthritis lebih banyakmenyerang pria. Di atas usia 55 tahun penyakit ini lebih banyak menyerang kaum hawa. WHO mencatat bahwa sekitar 40 persen penduduk dunia lansia akan menderita osteoarthritis lutut, dan 80 persen di antaranya akan mengalami keterbatasan gerak sendi.
Sebetulnya tulang rawan secara alami mengalami regenerasi. Sel-sel yang rusak segera diganti dengan sel-sel baru yang sehat. Namun bila kerusakannya lebih banyak atau lebih cepat terjadi dibanding kemampuannya memperbaiki diri, maka akan terjadi penipisan tulang rawan. Wilayah sendi akan kehilangan pelumas, akibatnya dua tulang yang “bertemu” dipersendian akan bersentuhan atau bergesekan. Pergesekan ini menimbulkan rasa nyeri pada persendian. Tidak berhenti sampai di situ, kerusakan tulang rawan ini turut mengubah sendi dan tulang. Pada permukaan sendi yang sudah aus (tulang rawan sudah menipis) terjadi pengapuran atau tumbuh tulang baru. Sesungguhnya pengapuran ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menjadikan sendi agar stabil kembali, namun hal ini justru membuat sendi menjadi kaku. Perubahan
bentuk tulang ini dapat bersifat permanen, misal kaki jadi bengkok ke depan atau ke belakang, tetapi kelainan ini baru akan kelihatan setelah 10 tahun kemudian. Inilah yang perlu diwaspadai.

Gejala-Gejala Osteoarthritis

Gejala osteoarthritis bervariasi antara pasien yang satu dengan pasien lain. Beberapa pasien mengalami pembatasan aktivitas akibat gejala yang dideritanya. Ada pasien yang mengalami sedikit gejala walaupun pada foto rontgen sudah terlihat kelainan. Gejala yang dirasa bisa pula hilang timbul, sehingga sering ditemukan penderita osteoarthritis kembali mengalami nyeri setelah sebelumnya bebas nyeri selama beberapa tahun.
Berikut ini gejala-gejala osteoarthritis:
1. Persendian terasa kaku dan nyeri ketika digerakkan. Mulanya nyeri hanya terjadi pagi hari, tetapi bila dibiarkan akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap melakukan gerakan tertentu, terutama pada waktu menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahatkan. Pada beberapa penderita, nyeri sendi dapat timbul setelah istirahat lama, seperti duduk lama di kursi atau di jok mobil dalam perjalanan jauh, setelah bangun tidur di pagi hari.
2. Terdapat pembengkakan atau peradangan pada persendian, di mana persendian yang sakit terlihat kemerah-merahan.
3. Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian.
4. Kesulitan menggunakan persendian.
5. Bunyi pada setiap persendian. Gejala ini tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut).
6. Perubahan bentuk tulang. Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang mulai berubah bentuk dan meradang, menimbulkan rasa sakit yang amat sangat.

Faktor Risiko

Siapa saja yang bisa terkena osteoarthritis? Faktor risiko ada pada orang-orang yang memiliki kriteria berikut:
• Usia di atas 50 tahun.
• Wanita
• Kegemukan.
• Pernah mengalami immobilisasi atau tirah baring, yaitu suatu keadaan tubuh tidak dapat bergerak secara aktif karena ada kondisi yang mempengaruhi pergerakan tubuh.
• Pernah mengalami trauma atau radang di persendian sebelumnya.
• Adanya stres pada sendi yang berkepanjangan, misalnya pada
olahragawan.
• Adanya kristal pada cairan sendi atau tulang.
• Densitas (kepadatan) tulang yang tinggi.
• Mengalami neurophaty perifer, yaitu penyakit pada saraf perifer (semua saraf selain yang ada di otak dan urat saraf tulang belakang.
• Faktor lain: ras, keturunan dan mengalami gangguan metabolik.



Pengobatan

Pengobatan osteoarthritis dilakukan sesuai dengan kondisi penderitanya.
Berikut tahapan yang umumnya dilakukan oleh medis:
1. Memberikan edukasi kepada pasien tentang penyakitnya.
2. Memberikan obat antinyeri.
3. Memberikan exercise untuk menghilangkan kekakuan dan lingkup sendi lebih luas.
4. Memberikan suplemen sendi, yaitu Glucosamin dan Chondroitin, masing-masing memiliki fungsi yaitu: Chondroitin sulfat berguna untuk merangang pertumbuhan tulang rawan dan menghambat perusakan tulang rawan. Glucosamin bekerja dengan merangsang pembentukan tulang rawan, serta menghambat perusakan tulang rawan.
5. Memberikan injeksi hyaluronic acid.
6. Melakukan artroskopi debridement, suatu prosedur tindakan untuk diagnosis dan terapi pada kelainan sendi dengan menggunakan kamera. Dengan alat ini dokter melakukan pembersihan dan pencucian sendi, selain itu dokter dapat melihat kelainan pada sendi yang lain dan langsung dapat memeperbaikinya.
7. Melakukan penggantian sendi. Prosedur ini dilakukan pada kasus stadium lanjut (3dan 4). Setelah operasi pasien dapat berjalan kembali dengan tanpa rasa nyeri.

pencegahan osteoarthritis, pengobatan osteoarthritis

Pencegahan

Bagaimanapun, mencegah lebih baik dari mengobati. Inilah hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah osteoarthritis:
• Menjaga berat badan.
• Memilih jenis olah raga yang tidak banyak menggunakan persendian.
• Melakukan aktifitas olah raga sesuai kebutuhan.
• Menghindari perlukaan pada persendian.
• Minum suplemen sendi.
• Mengonsumsi makanan sehat.
• Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman.
• Lakukan relaksasi dengan berbagai teknik.
• Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan.
• Jika ada deformitas (perubahan bentuk) pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. Hal tersebut akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang.
Sumber: riset dari berbagai sumber



Pernahkah Anda mengalami keluhan seperti ini ? Lutut terasa kaku sehingga sulit dan nyeri ketika kaki ditekuk sehingga membuat Anda tidak bisa duduk bersimpuh atau bersila di lantai. Bagi yang beragama Islam, keluhan ini bisa mengusik kekhusyukan sholat, karena setiap melakukan gerakan sujud kaki terasa sakit sekali.

Bisa jadi keluhan ini adalah gejala osteoarthritis atau pengapuran sendi. Osteoarthritis terjadi karena tulang rawan di persendian menipis yang mengakibatkan terjadi gesekkan antara tulang keras di persendian. Gesekan ini menimbulkan rasa sakit yang hebat, membuat penderitanya tidak leluasa beraktivitas.
Keluhan nyeri sendi ini dapat diredakan dengan mengonsumsi TIENS Glucosamine. Suplemen ini mengandung glucosamin hidrochloride. Ditilik dari asalnya, glucosamine terbentuk dari persenyawaan glukosa dengan asam amino. Glucosamin berperan besar dalam penyembuhan luka dan juga menyehatkan tulang rawan pada persendian. Senyawa ini dapat membantu membangun kembali tulang rawan dan mengurangi rasa sakit pada persendian. Sebetulnya, tubuh manusia secara alami memproduksi zat glucosamine untuk menstimulasi produksi protein yang berfungsi menjaga kesehatan persendian. Namun sejalan dengan bertambahnya usia, produksi glucosamin alami dalam tubuh mengalami penurunan. Akibatnya, kelenturan persendian akan berkurang dan risiko terserang osteoarthritis atau rematik pengapuran persendian meningkat. Kondisi inilah yang membuat suplemen glucosamin
menjadi penting dan sangat perlu dikonsumsi.
Glucosamin yang terdapat dalam produk-produk suplementasi umumnya berasal dari kerang laut. Senyawa ini dianggap “top cer” mengatasi nyeri sendi karena mudah terserap oleh tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa glucosamin memiliki ukuran molekul sangat kecil, sehingga daya serapnya bisa 98% lebih cepat dibanding salep atau obat penyembuh persendian lainnya. Suplemen glucosamin bekerja dengan cara merangsang produksi cairan sinovial untuk membantu persendian agar dapat bergerak
dengan benar. Selain itu juga berperan menjaga kesehatan persendian agar tidak terjadi pengapuran. Kalaupun sudah terjadi pengapuran, suplemen glucosamine dapat memperbaiki kerusakan yang ada dan melindungi sendi agar tidak bertambah parah. Apabila pengapuran ini berlanjut tanpa dijaga, bisa terjadi deformitas atau perubahan bentuk sendi. Bagian tubuh yang sering terserang adalah bagian tangan, kaki, bagian jari, tulang punggung, tulang pinggul dan lutut.

Rambu-rambu

Kendati bermanfaat, bukan berarti suplemen glucosamin dapat digunakan secara sembarangan. Ada “rambu-rambu” yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya, yakni:
• Bagi penderita alergi makanan laut, harap harap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen glucosamin, karena suplemen ini terbuat dari kerang. (Ini hanya untuk berjaga-jaga.Selama ini tidak ada kejadian di mana penderita alergi terhadap makanan laut mengalami alergi akibat memakai glucosamin. Penyebab alergi pada seafood adalah protein, sedangkan glucosamin tidak mengandung protein).
• Penderita diabetes disarankan untuk meningkatkan frekuensi uji kadar gula darah karena glucosamin mengandung glukosa. (Hanya untuk berjaga-jaga. Selama ini tidak terbukti glucosamin menyebabkan
perubahan gula darah yang tidak baik pada penderita diabetes).
• Arthritis Foundation menegaskan suplemen glucosamin tidak boleh dikonsumsi oleh:
- Anak-anak dan perempuan hamil.
- Orang-orang yang minum obat pengencer darah karena glucosamin dapat memicu pengenceran darah.
- Orang-orang yang alergi terhadap kerang karena suplemen ini diekstrak dari kerang.
- Pasien yang sedang menjalani kemoterapi.

Murni Glucosamin

Suplemen glucosamine yang dijual di pasaran umumnya berupa glucosamine sulfat atau glucosamin hydrochloride. Keduanya sama saja dan sering diformulasilan dengan zat chondroitin.
Suplemen TIENS Glucosamin terbuat dari glucosamin hydrochloride tanpa ada tambahan
chondroitin. Mengapa ?
Chondroitin terbuat dari tulang rawan ikan hiu, berfungsi untuk meningkatkan elastisitas persendian. Chondroitin ini dapat menyebabkan darah menjadi lebih encer, sehingga mempertinggi risiko terjadi pendarahan bagi mereka yang menggunakan obat-obat yang berfungsi mengencerkan darah, seperti aspirin. TIENS sengaja menyediakan glucosamin murni yang sesuai bagi semua orang. Mengonsumsi glucosamin murni saja sebenarnya sudah sangat baik bagi kesehatan persendian.
TIENS Glucosamin bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri, kaku, maupun bunyi pada persendian, terutama pada tangan, jari-jari tangan dan lutut, pinggul atau pangkal paha, punggung, leher yang terjadi akibat :
• Pengapuran
• Kurangnya cairan sendi
• Penipisan tulang rawan
• Cidera pada sendi
TIENS Glucosamin juga baik dikonsumsi untuk tindakan preventif atau pencegahan agar terhindar dari gangguan sendi, karena dapat memelihara kualitas tulang rawan sendi sejak dini dan meningkatkan produksi minyak untuk menjaga kelenturan sendi.

obat sakit sendi, obat osteoarthritis

Deskripsi Produk TIENS Glucosamin

Komposisi : Glucosamin Hydrochloride 500 mg
Isi per botol : 60 kapsul
Indikasi Penggunaan :
- Usia 12 tahun keatas
- Orang yang ingin menjaga kesehatan sendi
- Orang yang mempunyai aktivitas berat
- Orang lanjut usia
- Penderita Obesitas
Dosis anjuran : 2x1 kapsul per hari , sesudah makan.
Harga : 201.000
Untuk harga lebih murah sms/wa 08121499998 pin:327DB770

Informasi tambahan tentang Glucosamin Tiens

Terima kasih telah berkunjung di blog saya.

No comments:

Post a Comment